Sejarah, Budaya, dan Warisan Peradaban Suku Inca
Suku
Inca merupakan peradaban yang mendiami wilayah Andes di Amerika Selatan dan
mengalami perluasan sejak awal abad ke 15 setelah masehi. Peradaban dari suku
tersebut ditaklukkan oleh bangsa Spanyol pada 1530-an. Meski takluk, para
pemimpin Inca masih memberi perlawanan hingga 1572. Saat itu, kota terakhir
mereka yang bernama Vilcabamba berhasil dikuasai kolonial Spanyol.
Suku
Inca membangun peradaban mereka tanpa roda, tenaga hewan pengangkut, perkakas
besi, mata uang, atau bahkan sesuatu yang kita anggap sebagai sistem tulisan.
Salah satu situs arkeologi yang paling terkenal milik peradaban Inca adalah
Machu Picchu, yang dibangun sebagai tempat pengasingan para raja Inca.
Inca
menyebut kerajaan mereka sebagai Tawantinsuyu, atau “Tanah Empat Penjuru”, dan
menggunakan bahasa resmi bernama Quechua. Kerajaan dibagi menjadi empat “suyu”,
dimana semuanya saling beririsan dengan ibukota, Cuzco. Setiap suyu kemudian
dibagi menjadi beberapa provinsi.
Kerajaan
Inca mencapai puncak kejayaan melalui ekspansi yang dilakukan Maharaja Huayna
Capac. Ia memerintah dari 1493 hingga sekitar 1527 dan meninggal akibat cacar.
Menurut para peneliti, saat berada pada puncak kekuasaan, wilayah kekuasaan
kerajaan Inca terentang dari perbatasan Ekuador dan Kolombia sampai sekitar 80
kilometer ke utara kota Santiago, Cili. Wilayah ini diperkirakan seluas 775.000
km² dengan populasi sebanyak 12 juta jiwa.
Ketika
Spanyol menaklukkan kerajaan Inca, mereka takjub dengan apa yang mereka lihat.
Kota di Inca memiliki luas seperti kota Eropa lainnya, namun lebih tertata
rapih, lebih bersih, dan lebih nyaman dihuni. Selain itu, penjajah Spanyol juga
menemukan bahwa sistem jalan dan pengairan di wilayah Andes ternyata lebih baik
daripada di Eropa.
Asal Mula Suka
Inca
Peradaban
suku Inca berasal dari kota Cuzco yang kini terletak di Peru bagian selatan. Asal
mula suku Inca masih meragukan, namun para peneliti menemukan bahwa pada masa
sebelum Inca, Cuzco merupakan titik yang menghubungkan dua kerajaan terdahulu,
yang satu bernama Wari dan lainnya kerajaan yang terletak di kota Tiwanaku.
Berada
di tengah kedua kerajaan membuat Inca memperoleh banyak keuntungan. Salah satu
keuntungan yang terpenting adalah ketersediaan infrastruktur, yang telah dibuat
oleh kerajaan sebelumnya. Keberadaan sistem jalan raya dan pengairan dari
kerajaan sebelumnya itulah yang akhirnya memberi kemudahan terhadap perluasan
wilayah Inca di awal kemunculannya.
Sejarah
lisan Inca, seperti yang terekam oleh bangsa Spanyol, menunjukkan bahwa
ekspansi Inca berawal pada masa pemerintahan Pachacuti selama 1438 – 1471.
Tradisi lisan setempat berkata bahwa Pachacuti menjadi penguasa setelah
menghentikan invasi dari kelompok musuh bernama Chancas. Keberhasilan tersebut
membuatnya berusaha memperluas wilayah kekuasaan Inca melebihi dari sekedar
wilayah Cuzco.
Inca
lebih memilih untuk membuat musuh menyerah dengan damai. Serangan militer
adalah pilihan terakhir. Mereka berusaha melakukan diplomasi, negosiasi,
membangun hubungan dengan tetangga, dan mempererat hubungan damai lewat
bertukar hadiah, pernikahan, atau aliansi politik. Jika upaya tersebut gagal,
mereka akan mengancam melakukan serangan militer, dan jika masih gagal, barulah
mereka melakukan serangan militer.
Meski
tidak mengembangkan apa yang kita anggap sebagai sistem tulisan formal, Inca
memiliki perangkat perekam, yang dikenal sebagai quipu. Hingga kini, para
ilmuwan modern masih belum mampu menerjemahkan hasil rekamannya, namun
perangkat tersebut diketahui digunakan untuk menciptakan rekaman seperti saat
sensus.
Cuzco
merupakan ibukota dari kerajaan Inca. Kota ini memiliki tempat ibadah terbesar
berbentuk kuil bernama “Coricancha” yang berarti “rumah emas.” Kuil ini
memiliki emas yang tertanam di berbagaibagian kuil seperti dinding, loteng,
dan altar. Emas di Cuzco kemudian dirampas oleh bangsa Spanyol saat merebut
wilayah mereka. Setelah ditaklukkan Spanyol, kota Cuzco dibangun kembali dan
masih tetap ada sampai saat ini.
Budaya dan
Tradisi Suku Inca
Suku
Inca menyembah kumpulan dewa seperti dewa pencipta “Viracocha”, dewa matahari
“Inti”, dewa petir “Illapa”, dan dewi bumi “Pachamama”, dan berbagai dewa
lainnya. Selain itu, mereka juga memiliki dewa lainnya yang berasal dari
wilayah yang ditaklukkan kerajaan. Setiap dewa disembah dalam berbagai ritual
seperti berdoa, berpuasa, mengorbankan hewan, dan yang paling mengerikan adalah
mengorbankan manusia, biasanya anak dan remaja.
Suku
Inca juga mengawetkan orang yang meninggal menjadi mumi sebagai bagian penting
dalam ritual penguburan Inca, bahkan pada mereka yang merupakan orang asing.
Setelah direbut Spanyol, seorang bernama Guaman Poma yang berbahasa Quechua dan
merupakan penduduk asli Andes, menerbitkan catatan sejarah yang menjelaskan
bahwa November merupakan “bulan yang membawa kematian”. Ia menganggap bulan
tersebut merupakan waktu dimana masyarakat akan memberi makan para mumi dari
nenek moyang mereka.
Jagung
dan daging biasanya dianggap sebagai makanan mewah bagi masyarakat Inca dan
hanya dimakan oleh “pengantin” dan pendampingnya setahun sebelum mereka
dikorbankan. Selain makanan mewah, terdapat barang lainnya yang termasuk dalam
makanan suku Inca termasuk kentang manis, quinoa, buncis, dan cabe.
Aspek
yang paling tidak biasa dari suku Inca adalah aspek ekonomi. Masyarakat Inca
lemah dalam sistem pasar dan perdagangan. Setiap penduduk dari kerajaan
diberikan seluruh kebutuhan hidup oleh pemerintah, termasuk makanan, peralatan,
bahan mentah, dan pakaian. Mereka tidak perlu membayar apapun. Masyarakat
Inca juga tidak memiliki toko atau pasar. Kebutuhan yang terpenuhi oleh
pemerintah membuat mereka memerlukan mata uang standar atau uang, dan tidak ada
gunanya untuk mengeluarkan uang atau berdagang untuk kepentingan tertentu.
Warisan
Peradaban Suku Inca
Warisan
suku Inca yang paling dikenal adalah emas dan perak, dan benda-benda ini masih
banyak yang terawat hingga saat ini. Akan tetapi, warisan yang paling
mengagumkan dari suku Inca adalah produk tekstil. Pakaian buatan suku Inca
merupakan pencapaian artistik terbesar menurut masyarakat modern.
Masyarakat
Inca memproduksi katun, mengumpulkan wol, dan keduanya digunakan menjadi produk
tekstil yang rumit. Wol yang paling bagus kualitasnya diberi nama cumpi. Wol
ini merupakan bahan dasar khusus untuk kerajaan dan bangsawan. Selain keduanya,
masyarakat Inca terkadang juga menggunakan bahan dasar yang eksotis, seperti
rambut kelelawar atau bulu hummingbird, sebagai salah satu bahan bahan dasar
untuk membuat permadani warna-warni.
Selain
tekstil, Inca juga menghasilkan karya batuan yang sangat indah. Pekerja
terampil mereka membangun batu secara sempurna tanpa menggunakan mortar apapun.
Saking detailnya, bisa dibilang bahwa objek seperti silet pun tidak dapat
menemukan ruang jika kedua batu ditumpuk.
Saat
ini, banyak tradisi Inca yang diwariskan dan bertahan di wilayah Andes.
Pembuatan tekstil masih populer, makanan yang mereka makanan kini mulai
diperkenalkan ke seluruh dunia, situs arkeologis seperti Macchu Picchu menjadi
wilayah yang populer untuk menarik turis, dan bahkan bahasa resmi mereka,
Quechua, masih banyak digunakan.
Bahasa
Quechia masih banyak digunakan oleh masyarakat Amerika asli. Masyarakat ini
diperkirakan berjumlah enam hingga sepuluh juta penduduk dan tinggal di wilayah
Andes. Jika mengacu peta saat ini, wilayah ini merentang dari bagian selatan
Kolombia menuju Ekuador, Peru, dan Bolivia, hingga mencapai wilayah barat laut
dari Argentina dan utara dari Cili.
QUIPU
Quipu
adalah sebuah sistem pengingat yang dipakai oleh suku Inca. Quipu ini adalah
sebuah sistem pengingat hitungan dengan menggunakan tali, quipu ini terdiri
dari warna tali, putaran tali, dan lapisan tali yang terbuat dari bulu ilama.
Quipu ini berisi nilai numerik dan nilai lainnya yg disesuaikan dengan 10 sistem
posisi. Quipu bisa terdiri dari beberapa simpul hingga 2000 simpul.
Kebanyakan
data yang disimpan di quipu adalah angka yang terdiri dari bilangan desimal.
quipucamaycos seorang akuntan dari tawantinsuyu, menciptakan dan memecahkan
kode simpul quipu. Quipumayacos bisa melakukan operasi arotmatika dasar seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Mereka juga terus
mempelajari mita yaitu sebuah bentuk perpajakan. Selain itu para quipumayacos
juga menjalankan sensus penduduk dengan menggunakan quipu ini. dalam sensus
tersebut mereka mensensus mulai dari bayi hingga kakek-kakek yang mengalami
buta yang berumur di atas 80 tahun.
Saat
ini hanya ada 600 quipus Inca yang masih bertahan, dan sekitar 15-20 quipus
(mungkin bukan yang masih hidup juga) yang ditranskripkan sebagai dokumen
kolonial Spanyol. Beberapa sejarawan percaya bahwa setiap quipu hanya bisa
dibaca oleh Quipucamayoc yang membuat.
Peradaban di Dunia Baru memiliki akar yang sangat dalam dan
kuno. Kota pertama pertama bermunculan di lembah
tulang-kering pantai utara Peru dalam 3 milenium SM, dan kemudian menyebar di
sepanjang pantai dan naik ke Andes yang tinggi, yang menyebabkan berbunga yang
luar biasa budaya dan kerajaan yang berbeda melalui waktu. Ketika conquistadores Spanyol menemui Tahuantinsuyu,
dikenal dunia modern sebagai Kekaisaran Inca, mereka telah tersandung pada
budaya urban politik paling canggih dan berteknologi maju dari Dunia Baru.
Masih banyak yang harus dipelajari
tentang Inca dan forebearers mereka tetapi salah satu misteri yang paling
menarik adalah sistem tulisan mereka, atau tampaknya ketiadaan. Tidak seperti karakter tertulis dari Dunia Lama
atau bahkan dari tetangga utara jauh mereka di Mesoamerika telah dicatat oleh
orang Spanyol atau ditemukan dalam catatan arkeologi. Dengan kata lain, menurut definisi kami, budaya Andes pernah
dikembangkan menulis.
Atau apakah mereka? Satu hal yang muncul di kedua kronik Spanyol
serta catatan arkeologi adalah Quipu (juga beragam ditulis sebagai khipu
dan Kipu), perangkat akuntansi berdasarkan tali dan knot. Sebuah Quipu tunggal seringkali beberapa tali diikat.
Pada bentuk yang paling sederhana, sebuah "utama"
tali mengikat sejumlah "liontin" tali ke dalam unit. Pengaturan ini dapat terulang hingga empat level.
Isi utama Quipus adalah angka, yang
dinyatakan oleh knot pada bagian tali. Tidak seperti kami "Arab" nomor yang menggunakan
sepuluh simbol yang berbeda untuk masing-masing digit (0 sampai 9), pembuat
Quipu terikat beberapa knot dalam urutan yang ketat merupakan
"angka". Digit dapat berkisar dari
tidak ada knot (ruang kosong) yang mewakili nol, sembilan knot mewakili
sembilan. Misalnya, tujuh knot secara berurutan
sama dengan digit 7.
Beberapa urutan knot merupakan
"angka" yang membentuk jumlah yang lebih besar dari sepuluh. Dengan kata lain, Quipu adalah sepuluh
berbasis sistem numerik posisi itu, alih-alih dikodekan dalam simbol-simbol
tertulis, dikodekan dalam knot. Dalam sistem
nomor posisi, posisi di mana "angka" terjadi menentukan nilai
sebenarnya. Misalnya, dalam "Arab"
sistem, angka 3 dalam jumlah 123 stand untuk jumlah
"tiga" karena di akhir nomor. Secara
matematis, 3 x 10 = 0 3 x 1 = 3. Di sisi lain, dalam jumlah 321
digit 3 berdiri untuk 300 karena itu adalah ketiga angka terakhir (3 x
10 2 = 3 x 100 = 300). Posisi 3
menentukan eksponen multiplier-nya.
Demikian pula, jumlah 321
akan diwakili tiga urutan knot, yang pertama dengan tiga knot, yang kedua
dengan dua knot, dan yang terakhir dengan satu simpul. Namun, ada twist (mengampuni pun). Tiga jenis knot digunakan dalam Quipu. Umumnya, simpul tunggal (S) digunakan untuk mewakili nilai
satu, kecuali dalam posisi yang sangat terakhir (atau digit). Di posisi terakhir, dua jenis simpul yang berbeda digunakan.
Angka delapan knot (E) merupakan nilai satu angka
terakhir, dimana beberapa empat-putar knot panjang (L) mewakili nilai-nilai
yang lebih tinggi dari satu di posisi terakhir. Dengan
kata lain, angka delapan knot dan empat-turn simpul panjang keduanya digunakan
untuk menandakan akhir dari sebuah nomor.
Dari sumber-sumber kolonial Spanyol,
Quipu digunakan sebagai perangkat akuntansi yang digunakan oleh birokrasi Inca
untuk merekam jumlah barang, hewan, dan sumber daya manusia bergerak melalui
kekaisaran. Dengan demikian
itu tidak pernah dianggap sebagai sistem penulisan yang benar. Namun, beberapa perkembangan terakhir yang menantang gagasan
ini.
Sastra
Quipu
Pada tahun 1996 sebuah naskah yang
disebut Historia et Rudimenta Linguae Piruanorum terungkap di Italia
antara harta keluarga sejarawan Naples. Dokumen ini seharusnya ditulis pada awal abad ke-17 oleh
Jesuit dan berisi fragmen Quipu serta penjelasan tentang bagaimana Quipu digunakan
untuk mengkodekan bahasa lisan. Menurut naskah,
"ideogram" atau simbol dengan makna yang terkenal dari seni Inka
digunakan baik sebagai rekaman suara (untuk mewakili suara) atau logograms
(untuk menunjukkan kata-kata).
Untuk mewakili suara dalam sistem
ini, simbol dijalin pada awal tali, diikuti dengan nomor. Simbol itu diambil dari ikonografi Andean dan
akan mewakili dewa terkenal atau konsep, dan jumlahnya akan menunjuk ke mana
suku kata dari kata yang diwakili oleh simbol untuk diucapkan. Salah satu contoh yang diberikan dalam naskah adalah simbol
untuk dewa Pachamacac, yang terdiri dari suku kata pa, cha, ca, dan mac.
Untuk mewakili suara pa, pembuat Quipu akan
menenun simbol Pachacamac diikuti dengan simpul untuk "satu",
mengatakan pembaca hanya membaca suku kata pertama dari kata Pachacamac.
Hal ini juga memungkinkan untuk mewakili pa
dengan menenun simbol Allpachamasca diikuti oleh dua knot, yang berarti suku
kata kedua harus dibaca.
Hal ini juga memungkinkan untuk
mewakili Logo dalam sistem ini. Jika simbol tenunan tidak memiliki knot yang menyertainya,
maka simbol berfungsi sebagai Logo yang mewakili seluruh kata makna simbol itu.
Oleh karena itu, misalnya, Pachacamac simbol dengan
sendirinya pada kabel Quipu akan dibaca sebagai Pachacamac.
Sistem pencampuran simbol dengan
angka tidak tepat berarti Quipu yang merupakan sistem penulisan penuh, karena
bergantung pada simbol non-Quipu. Namun, naskah yang sama juga menjelaskan terjemahan dari
simbol-simbol ini untuk nilai numerik yang berbeda, yang berarti bahwa adalah
mungkin untuk benar-benar mewakili rekaman suara atau Logo dengan sekelompok
dua nomor Quipu.
Ada kontroversi seputar naskah ini
baik dari klaim radikal tentang tokoh-tokoh sejarah terkenal serta keengganan
pemilik untuk memungkinkan tim lebih dari satu penelitian untuk memeriksa dan
mempelajarinya. Banyak
sarjana dihormati telah dilemparkan meragukan keaslian isinya. Sampai penelitian besar dan independen telah dilakukan pada
dokumen ini, wahyu yang tentang Quipu sastra akan meragukan.
Inca
Akuntansi
Puruchuco adalah situs utama
regional dan administrasi di dataran tinggi tengah dari Kekaisaran Inca. Selama penggalian di tahun 1950 cache Quipu
ditemukan di sebuah guci di dekat reruntuhan istana. Lokasinya menyarankan rumah atau kantor penjaga Quipu atau quipucamayoq.
Penelitian baru-baru ini ke dalam koleksi ini Quipu
menunjukkan bahwa ia mengandung beberapa bentuk informasi akuntansi hirarkis.
Setiap Quipu mengandung banyak kabel numerik liontin
yang mewakili angka mulai dari nol sampai ribuan. Berdasarkan jumlah tali numerik, Quipus dapat dibagi menjadi
tiga kelompok yang para ulama berlabel tingkat I, II, dan III.
Sebuah Quipu Puruchuco dapat dibagi
menjadi beberapa bagian berdasarkan ruang yang lebih besar antara kelompok
kabel liontin. Tingkat I
Quipus memiliki enam bagian, tingkat II memiliki tiga, dan tingkat III memiliki
hanya satu. Pada semua tingkatan, bagian ini
hampir selalu memiliki jumlah yang sama liontin numerik tali diatur dalam pola
warna yang sama, menyiratkan bahwa mereka semua mencatat set barang yang sama
(mereka mungkin jumlah llama atau gantang jagung, namun tidak ada cara bagi
kita untuk tahu). Jika salah satu menambahkan
sampai tali numerik di posisi yang sama di bagian yang berbeda dari tingkat I
Quipu, jumlahnya sama atau sangat dekat dengan kabel numerik tunggal dalam
posisi yang sama dalam satu bagian dari tingkat II Quipu. Demikian pula, tingkat II tali numerik jumlah sampai dengan
satu tingkat III kabel numerik. Ini memberitahu
kita bahwa informasi akuntansi yang diringkas pada tingkat yang semakin tinggi,
dengan tingkat III Quipus kemungkinan besar mewakili grand total barang dari
daerah dikelola oleh Puruchuco. Hal ini sangat
mungkin bahwa tingkat III Quipus dimaksudkan untuk dikirim ke Cuzco untuk
pembukuan kekaisaran.
Contoh berikut tiga segmen dari
kabel tingkat II (UR068) dan segmen dari kabel tingkat III (UR067), ditata
sedemikian rupa sehingga penjumlahan dari tingkat angka II sesuai dengan
nilai-nilai dalam posisi relatif sama pada tingkat kabel III.
Selain itu, tingkat II dan III
Quipus juga memiliki apa yang disebut "segmen pengantar", sejumlah
liontin tali yang muncul sebelum kabel numerik. Dalam setiap segmen pengantar selalu ada kabel liontin yang
berisi tiga angka delapan (E) knot. Jika Anda
ingat dari sebelumnya, angka delapan knot hanya dapat berfungsi sebagai orang
nomor satu di digit terakhir dari nomor Quipu, sehingga urutan tiga angka
delapan knot jelas bukan angka. Sebaliknya, ia
berpendapat bahwa penampilan mereka pada tingkat II dan III Quipus (yang
mungkin terikat untuk pemerintah pusat) menyiratkan bahwa urutan adalah
"toponim", pengenal tempat untuk Puruchuco.
Tiga angka delapan knot mewakili
Puruchuco adalah informasi non-numerik pertama kali diidentifikasi dari tali
Quipu. Meskipun tergoda
untuk mengklaim bahwa ini urutan tiga angka delapan knot adalah Logo, kita
tidak bisa mengatakan jika toponim ini membawa nilai apapun linguistik. Dengan kata lain, tiga knot mewakili kota Puruchuco, tapi
kita tidak tahu apakah itu juga bisa mewakili kata "Puruchuco".
Namun, terlepas dari apakah tiga angka urutan delapan
simpul memiliki nilai linguistik atau tidak, ia memberitahu kita bahwa sangat
mungkin untuk mengharapkan non-numerik dan bahkan mungkin informasi non-akuntansi
dikodekan dalam Quipu.
Betway Casino Review, Bonus & Facts - Mapyro
BalasHapusEstablished in 평택 출장안마 1998, Betway has been 양주 출장샵 operating in the UK since 사천 출장안마 2002 and has 여수 출장안마 enjoyed a strong reputation in the UK 경상남도 출장마사지 and Ireland. The operator offers a wide range of games and